-->

Siswi SMP di Aceh ini Menangis Saat Dinasehati Untuk Sarapan Oleh Gurunya, Ternyata di Rumahnya Tak Ada Beras Untuk Dimasak




Sarapan sebelum memulai aktivitas memang sangat dianjurkan. Terlebih untuk para pelajar. Karena dengan sarapan pagi, otak akan menjadi lebih fokus sehingga daya tangkap menjadi lebih optimal. Tapi nyatanya, tidak semua pelajar bisa menyantap sarapan pagi.
Contohnya Putri Dewi Nilaratih, siswi SMP 4 Peureulak, Aceh Timur. Dia tidak bisa sarapan pagi karena kondisi ekonomi keluarganya melemah. Hal inilah yang sampai-sampai menggangu kondisi kesehatannya saat sekolah.
Putri menjadi lesu dan lemas, serta berwajah pucat. Khawatir dengan kondisi putri, guru di sekolahnya lantas memberi ia makan. Sang guru yang tak mengetahui latar belakang keluarga Putri pun menasehatinya untuk selalu sarapan sebelum berangkat ke sekolah.
Di sinilah, air mata Putri bercucuran.
Sambil menahan tangis, Putri berkata, “Di rumah tidak ada beras.”
Selama ini, Putri ternyata tidak pernah menceritakan kesulitan yang dialaminya ke siapapun, termasuk teman-teman dekatnya di sekolah.
Dia lebih memilih untuk diam dan tekun belajar.
Seperti dilansir suar.grid.id, Putri merupakan anak keempat dari enam bersaudara dari pasangan Suparno dan Mariani. Ayahnya tidak mempunyai pekerjaan tetap, bahkan terkadang ayahnya harus sampai ke Banda Aceh untuk mencari penghasilan.
Dan kondisi rumahnya, tentu jauh dari kata mewah.
Rumah Putri yang berlokasi di Dusun Tualang Masjid Desa Tualang, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, berdindingkan triplek dan papan. Atapnya daun rumbia.
Kondisi dapurnya yang paling memprihatinkan, dimana sudah bocor dan lapuk.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel